Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan Manusia Adalah

Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan Manusia Adalah – Dalam video ini akan membahas tentang dampak pemanasan global dan menjelaskan konten yang dibahas dalam perjalanan pemanasan global ini.

Dalam video ini akan dibahas tentang penyebab iklim dan perubahan iklim terkait pemanasan global, pengaruh iklim dan perubahan iklim di daerah tropis dan empat musim, pengaruh kenaikan suhu terhadap kualitas udara dan pengaruh iklim dan iklim. Perubahan angin dan es di bagian utara dunia.

Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan Manusia Adalah

Dalam video ini akan dibahas tentang penyebab dan proses kenaikan muka air laut akibat pemanasan global, serta akibat dari kenaikan muka air laut: pencemaran air tanah, tenggelamnya kota dan pulau pesisir, seringnya terjadi erosi pasang surut dan banjir.

Efek Pemanasan Global Bagi Anda

Dalam video ini Anda akan berbicara tentang penyebab dan proses penurunan produksi pertanian akibat pemanasan global dan akibat dari penurunan produksi pertanian: kekurangan pangan.

Pada video kali ini akan membahas tentang perubahan ekosistem akibat pemanasan global : pertumbuhan tanaman menjadi sulit, perubahan siklus hidup, penyakit yang mudah menyebar pada hewan dan tumbuhan dan kembali lagi akan membahas tentang perubahan ekosistem akibat pemanasan global . : Kepunahan. Hewan atau tumbuhan dalam ekosistem.

Dalam video ini Anda akan berbicara tentang efek pemanasan global terhadap kesehatan manusia melalui penipisan ozon, cuaca dan perubahan iklim, serta naiknya permukaan laut, berkurangnya produksi pangan dan perubahan ekosistem.

Dalam video ini Anda akan berbicara tentang dampak iklim dan perubahan iklim, naiknya permukaan laut, penurunan produktivitas pertanian, dampak terhadap ekosistem dan kesehatan manusia akibat pemanasan global. Para pemimpin negara telah memperingatkan bahwa kecuali perubahan dilakukan, cepat dan besar, untuk menghentikan pemanasan global, kiamat akan segera menyusul. Ilmuwan global, anggota IPCC, mengatakan hanya ada 12 tahun tersisa untuk menjaga suhu global agar tidak naik di atas 1,5 derajat Celcius. Jika tindakan ini dilanggar, akan sulit untuk mencegah dampak perubahan iklim berupa udara hangat, kekeringan parah, hujan lebat, dan lapisan es kutub yang dapat tenggelam. “Rata-rata suhu global pada tahun 2017 adalah sekitar 1,1°C di atas tingkat pra-industri. Sayangnya, kita sedang menuju ke angka 1,5°C dan tren pemanasan yang sedang berlangsung tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Wakil Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) Elena Manaenkova mengatakan pada pertemuan pembukaan konferensi IPCC di Incheon bahwa dua dekade terakhir adalah 18 tahun terhangat sejak pencatatan dimulai pada tahun 1850. Sebelumnya, para ilmuwan sepakat bahwa temp. Tidak boleh melebihi 2 derajat. Namun, karena perubahan iklim yang tidak terkendali, suhunya turun hingga 1,5 derajat. Hanya 12 tahun lagi, dapatkah pemanasan global dibalik untuk menghindari bencana besar? Di era industrialisasi sekarang ini, mengurangi emisi gas rumah kaca dan memutus ketergantungan pada bahan bakar fosil adalah dua cara untuk memperlambat pemanasan global. Misi ini akan membutuhkan komitmen yang sangat kuat dari semua negara di dunia. Terlebih, keberadaan energi hijau dan energi terbarukan tidak bisa sepenuhnya difosilkan.

Perubahan Iklim: Perkembangan Dan Dampaknya

Dampak perubahan iklim tidak hanya pada cuaca buruk dan bencana alam lainnya, tetapi juga pada masalah kesehatan manusia. Misalnya, mengurangi jumlah jam tidur manusia. Panas tidak menenangkan dan mengganggu kualitas tidur. Perubahan iklim memicu perubahan suasana hati baru-baru ini, studi menunjukkan perubahan iklim terkait dengan gangguan kesehatan mental. Nick Obradovich et al., dalam artikel jurnal berjudul “Evidence of Mental Health Risks from Climate Change” (2018), diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan bahwa paparan suhu yang lebih hangat dari rata-rata meningkatkan curah hujan dan iklim tropis. siklon ditemukan. . Langganan Dengan gangguan jiwa. Penelitian dan tim Obradovich melibatkan 2 juta responden AS yang disurvei antara tahun 2002 dan 2012. Dalam survei tersebut, setiap responden diminta untuk menilai stres, depresi, dan masalah psikologis lainnya dalam 30 hari terakhir. Para peneliti kemudian menggabungkan data cuaca dengan data kesehatan mental responden.

Dalam hal hasil tingkat stres yang sesuai dengan data cuaca, responden ditemukan mengalami 0,5% lebih banyak masalah kesehatan mental pada bulan dengan suhu rata-rata di atas 30°C dibandingkan dengan bulan dengan suhu rata-rata yang berbeda. Dari 10-15 derajat Celcius. Selain itu, stres tidak hanya dipicu oleh suhu atau cuaca yang panas. Hujan deras puluhan kali dalam sebulan juga dilaporkan meningkatkan risiko gangguan jiwa. Hujan deras adalah akibat dari perubahan iklim. Naiknya suhu menyebabkan lebih banyak penguapan, sehingga atmosfer menyimpan lebih banyak air. Jumlah besar uap air yang menggantung di langit itulah yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan jumlah badai tropis yang mendarat. Selain itu, secara keseluruhan, curah hujan rata-rata di Amerika Serikat terus meningkat sejak tahun 1900. Dibandingkan responden laki-laki dan responden berpenghasilan tinggi, responden perempuan dan responden berpenghasilan rendah 60 persen lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental saat suhu di atas 30 derajat. Saat Badai Katrina melanda Pantai Teluk AS pada tahun 2005, responden yang tinggal di daerah yang terkena dampak mengalami masalah kesehatan mental. Badai Katrina adalah salah satu bencana terburuk dalam sejarah AS, memaksa 600.000 rumah dievakuasi. “Jika kita mendorong suhu global naik 2 derajat Celcius, dampaknya terhadap kesehatan manusia, termasuk kesehatan mental, bisa menjadi bencana besar,” kata Obradovic seperti dikutip dari Inverse.

Sebaliknya, penelitian juga mengkonfirmasi bahwa perubahan iklim terkait dengan masalah kesehatan mental. Artinya, perubahan iklim belum tentu menjadi penyebab gangguan jiwa. “Kami tidak berpikir bahwa perubahan iklim memengaruhi cuaca panas dan memengaruhi tidur, suasana hati sehari-hari, aktivitas fisik, penyakit yang berhubungan dengan panas, fungsi otak, atau kombinasi rumit dari hal-hal ini. Sayangnya, prosesnya begitu rumit sehingga kami tidak dapat tentukan itu. Itu bisa dengan mudah, mengarah pada hasil kami. Persis mekanisme yang memberi,” kata Obradovich. Para peneliti memperkirakan bahwa perubahan iklim tidak lagi memengaruhi kesehatan mental. Syaratnya, orang bisa beradaptasi dengan iklim panas, mendapatkan perawatan psikologis dan dukungan sosial, mengembangkan pelatihan psikologis atau mencari tempat yang sejuk. Penelitian oleh Obradovich et al. Ini bukan studi pertama yang mengeksplorasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia. Pada bulan Juli, penelitian oleh Marshall Burke dkk yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahwa panas dan kekeringan meningkatkan risiko bunuh diri dan gangguan mental. Pada 2017, American Psychological Association menetapkan bahwa stres yang menyebabkan peningkatan penggunaan obat-obatan atau antidepresan disebabkan oleh perubahan iklim.

Studi lain yang diterbitkan menunjukkan bahwa cuaca panas dan lembab (PDF) meningkatkan populasi nyamuk dan kutu. Air bersih juga dapat tercemar oleh limbah dan air kotor seperti air hujan dan menimbulkan penyakit. Pada saat yang sama, dalam tubuh manusia, risiko diabetes meningkat karena peningkatan konsumsi glukosa dalam cuaca panas. Paparan polusi dan efek gas rumah kaca juga meningkatkan risiko penyakit paru-paru dan kardiovaskular. Tapi bukan itu tempatku.”

Dampak Pemanasan Global Terhadap Lingkungan

“Mungkin banyak kota pesisir yang akan terendam akibat kenaikan permukaan air laut. Tapi aku tinggal di dataran tinggi.

Jika kita terus berpikir seperti ini, dan menilai ancaman dan risiko pemanasan global, ada baiknya kita mengetahui dampak pemanasan global secara pribadi.

Efek pribadi yang disebutkan di sini adalah efek yang dirasakan oleh setiap manusia di dunia, meskipun mereka tidak tinggal di gurun dengan matahari yang mematikan atau pantai yang terancam tenggelam.

Penelitian yang dipublikasikan pada 26 Mei 2917 di jurnal Science Advances mengungkap korelasi antara perubahan iklim dan kesulitan tidur di malam hari.

Dampak Pemanasan Global Bagi Kehidupan Bumi » Maglearning.id

Nick Obradovich, seorang peneliti di Harvard Kennedy School dan Massachusetts Institute of Technology Media Lab, dan beberapa rekan mensurvei 765.000 penduduk AS tentang masalah tidur ini.

Salah satu pertanyaan yang mereka ajukan kepada ribuan orang untuk dijawab adalah, “Dalam 30 hari terakhir, apakah Anda merasa kurang istirahat atau tidur?”

Para peneliti kemudian menggabungkan jawaban responden dengan data suhu stasiun cuaca untuk melihat apakah responden terpapar suhu hangat yang tidak biasa saat mencoba tidur.

Dengan mengolah data terkait data yang dikumpulkan, para peneliti memperoleh hasil utama bahwa untuk setiap derajat kenaikan suhu malam, setiap 100 orang setara dengan tiga malam tanpa tidur setiap bulan.

Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan Manusia Adalah..a.manusia Semakin Kebal Terhadap

Kesulitan tidur di malam hari karena suhu yang meningkat menyebabkan insomnia dan juga berpotensi menyebabkan depresi. Tak hanya itu, perubahan iklim berdampak pada frekuensi bencana alam yang tinggi secara nasional, masih membuat frustrasi masyarakat.

“Tidur telah dinyatakan oleh para peneliti sebagai bagian penting dari kesehatan manusia. Kurang tidur dapat membuat orang rentan terhadap penyakit kronis dan dapat merusak kondisi mental dan fungsi kognitif,” kata Obradovich, dilansir Eurekalert, Selasa. )

Pemanasan global telah mengakibatkan lebih seringnya gelombang panas, angin topan, badai, dan banjir. Gangguan iklim alami yang sering terjadi ini meningkatkan risiko masyarakat terhadap gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Masyarakat yang terpapar bencana alam berisiko lebih tinggi mengalami depresi dan gangguan kecemasan, serta gangguan mental.

Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Kehidupan

Pemanasan global memperburuk kualitas udara. Hal ini dikarenakan pemanasan global merupakan fenomena yang diakibatkan oleh gas-gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti karbondioksida dan metana.

Ukuran